Wednesday, 16 March 2016

Tips Mengatasi Phobia Ketinggian




Kata phobia sudah tidak asing lagi didengar. Hampir semua orang tahu bahwa phobia adalah penyakit ketakutan akan sesuatu. Hanya, untuk kasus phobia, penderitanya seringkali menghadapi suatu ketakutan yang sebenarnya bersifat irasional. Artinya, apa yang ditakutkannya sebenarnya bukanlah selalu sesuatu hal yang benar-benar menakutkan untuk banyak orang.

Ada banyak jenis phobia yang diderita orang. Salah satunya adalah phobia pada ketinggian atau disebut juga dengan istilah acrophobia. Seseorang yang menderita phobia pada ketinggian akan menghindarkan diri untuk berada pada tempat-tempat dengan ketinggian tertentu. Bila sangat terpaksa untuk naik ke tempat tinggi, biasanya yang terjadi adalah rasa tegang yang luar biasa, mual, pusing, berkeringat dingin, ritme jantung yang tidak beraturan dan sesak nafas. Untuk kasus dengan tingkat keparahan tertentu, penderita akan merasa takut meskipun ia berada di tempat yang tingginya hanya tiga meter dari permukaan tanah sekalipun.


Banyak orang mempertanyakan mengapa phobia pada ketinggian bisa terjadi? Padahal tidak selamanya berada pada posisi ketinggian tertentu itu menakutkan dan membahayakan. Namun, ilmuwan University College London berhasil menemukan jawabannya. Dari hasil penelitian tentang kerja organ tubuh dan kaitannya dengan kondisi psikologis seseorang terhadap ketakutan, para ilmuwan mengatakan bahwa phobia ketinggian bisa terjadi karena dipengaruhi oleh otak. 

Otak manusia sangat peka dan lincah menentukan posisi tubuh terutama kaki ketika sedang menginjak bumi. Namun ketika tubuh berada di posisi ketinggian dimana kaki tidak menginjak bumi, serta merta kerja otak menjadi “gagu” atau gamang. Itulah yang akhirnya membuat orang bereaksi ketakuatan ketika berada pada tempat yang tinggi.

Sebenarnya rasa takut merupakan reaksi manusiawi yang secara biologis dan merupakan mekanisme perlindungan bagi seseorang pada saat menghadapi bahaya. Ketakutan adalah emosi yang muncul pada saat orang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidup atau salah satu bidang kehidupan tertentu. Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, peringatan agar berhenti, melihat atau mendengarkan.

Tapi, untuk para penderita phobia ketinggian, mereka seringkali merasa ketakutan yang sangat berlebihan meskipun sebenarnya mereka tidak selalu berada pada tempat tinggi yang membahayakan jiwanya.


Ragam faktor yang bisa menjadi pemicu terjadinya phobia pada ketinggian. Diantaranya :

1. Peristiwa yang traumatis

Kebanyakan phobia pada ketinggian terjadi karena faktor traumatis masa lalu penderitanya. Mungkin penderita sebelumnya pernah terjatuh dari tempat tinggi dan meninggalkan rasa sakit yang luar biasa dan sulit untuk dilupakan.

2. Pola Asuh yang Keliru

Mungkin saja penderita Phobia terhadap ketinggian dulunya diasuh oleh orang tua yang selalu menakut-nakutinya tentang tempat yang tinggi. Para orang tua “meracuni” pemikiran anaknya bahwa tempat yang tinggi itu mengerikan. Tujuan orang tua sebenarnya agar si anak tidak bermain-main pada tempat yang tinggi, namun ternyata salah cara penyampaian justru akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak di kemudian hari.

3. Keyakinan yang salah

Keyakinan yang salah terjadi karena seoseorang kerap membenarkan bahwa tempat tinggi akan selalu membahayakan. Padahal tidak selamanya keyakinan seperti itu benar. Berada pada posisi tinggi atau tidak, bila tidak berhati-hati tentu akan berbahaya, bukan?


Banyak orang bertanya-tanya apakah phobia pada ketinggian bisa disembuhkan? Atau jangan-jangan akan terus melekat pada diri penderita sepanjang hidupnya. Jawabannya adalah bisa. Apapun jenis phobia sebenarnya bisa disembuhkan, termasuk phobia pada ketinggian. Yang diperlukan pertama kali adalah tekad/kesungguhan dari si penderita untuk keluar dari perasaan takutnya itu sendiri.

Ada beberapa metode yang bisa dijadikan tips untuk menghilangkan phobia pada ketinggian, yaitu :

1. Tips metode hypnotheraphy

Melalui metode ini penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan rasa ketakutannya. Nantinya sugesti-sugesti itu harus ia ingat terus menerus hingga ia mulai melupakan ketakutannya sendiri. Metode seperti ini hampir sama seperti metode penyembuhan dari dalam diri penderita.

2. Tips metode exposure treatment yang ekstrem

Tips selanjutnya bisa dengan menggunakan metode exposure treatment yang ekstrim. Teknisnya, si penderita fobia pada ketinggian diletakkan pada tempat yang tinggi berulang kali hingga akhirnya ia terbiasa berada pada posisi tersebut dan ketakutannya terlupakan.

3. Tips Metode desentisisasi sistematis

Biasanya metode yang satu ini ampuh untuk mengatasi phobia dalam tingkat keparahan ringan. Si penderita phobia yang takut pada ketinggian diminta membayangkan hal-hal yang indah ketika berada di ketinggian. Misalnya membayangkan serunya bermain flying fox, roller coaster, dan lain sebagainya.

4. Tips metode abreaksi

Pada metode ini, penderita yang sebelumnya membayangkan serunya berada di ketinggian, diminta membiasakan diri terus menerus berimajinasi seperti tersebut. Melihat tayangan televisi yang menyuguhkan aksi yang menyenangkan di ketinggian pun bisa menjadi tips ampuh. Baru setelah terbiasa mengimajinasikannya, pelan-pelan si penderita dibawa ke tempat-tempat tinggi dan mintalah ia untuk melakukan sesuai apa yang sedang diimajinasikannya.

5. Tips metode reframing

Penderita fobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita bisa mengalami phobia ketinggian. Saat ia terkenang, motivasikan pada dirinya bahwa sebenarnya semua orang bisa mengalami seperti dirinya namun berhasil keluar dari ketakutan-ketakutannya. Motivasi yang dilakukan berulangkali tentu akan menumbuhkan kepercayadirian sekaligus membangkitkan keberaniannya kembali.

Itulah beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengatasi dan menyembuhkan masalah fobia (ketakutan berlebih) pada ketinggian. 



Semoga bermanfaat!


Tuesday, 15 March 2016

Istilah Dari Kepribadian Manusia





Pemilihan pakaian dan gaya rambut adalah bagian dari ekspresi kepribadian. Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.


Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”


Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.


Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. 

Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

• Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

• Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

• Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.

• Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa

• Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.

• Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :


• Mampu menilai diri sendiri secara realisitik, mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

• Mampu menilai situasi secara realistik, dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

• Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.

• Menerima tanggung jawab, dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.

• Kemandirian, memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

• Dapat mengontrol emosi, merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)

• Berorientasi tujuan, dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

• Berorientasi keluar (ekstrovert), bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

• Penerimaan sosial, mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

• Memiliki filsafat hidup, mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

• Berbahagia, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

Kepribadian yang tidak sehat

•  Mudah marah (tersinggung)

•  Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

•  Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

• Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang

• Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum

•  Kebiasaan berbohong

•  Hiperaktif

•  Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

•  Senang mengkritik/mencemooh orang lain

•  Sulit tidur

•  Kurang memiliki rasa tanggung jawab

•  Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)

•  Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

•  Pesimis dalam menghadapi kehidupan

•  Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan


Faktor keturunan

Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis,psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.

Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.

Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasatakut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.

Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

Faktor lingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. 

Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier. 


Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilakuindividu seseorang. Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. 

Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.

Cara identifikasi kepribadian

Terdapat sejumlah upaya awal untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku. Seringnya, upaya ini sekadar menghasilkan daftar panjang sifat yang sulit untuk digeneralisasikan dan hanya memberikan sedikit bimbingan praktis bagi para pembuat keputusan organisasional. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type Indicator dan Model Lima Besar. Selama 20 tahun hingga saat ini, dua pendekatan ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang.


Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes kepribadian menggunakan empat karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian. Berdasarkan jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstraver atau introver, sensitif atau intuitif, pemikir atau perasa, dan memahami atau menilai. Instrumen ini adalah instrumen penilai kepribadian yang paling sering digunakan. MBTI telah dipraktikkan secara luas di perusahaan-perusahaan global seperti Apple Computers, AT&T, Citgroup, GE, 3M Co., dan berbagai rumah sakit, institusi pendidikan, dan angkatan bersenjata AS.

Model Lima Besar

Myers-Briggs Type Indicator kurang memiliki bukti pendukung yang valid, tetapi hal tersebut tidak berlaku pada model lima faktor kepribadian -yang biasanya disebut Model Lima Besar. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar penelitian mendukung bahwa lima dimensi dasar saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor-faktor lima besar mencakup ekstraversi, mudah akur dan bersepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal-hal baru.

Menilai kepribadian

Sepuluh kartu yang digunakan dalam Rorschach Inkblot test. Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan.

Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian :

• Survei mandiri

• Survei peringkat oleh pengamat

• Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)

Sifat kepribadian utama yang memengaruhi perilaku organisasi

Evaluasi inti diri

Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.

Machiavellianisme

Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.

Narsisisme

Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk.

Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung egoisdan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.

Pemantauan diri

Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.

Kepribadian tipe A

Donald Trump adalah individu berkepribadian tipe A. Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah :

• selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;
• merasa tidak sabaran;
• berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
• tidak dapat menikmati waktu luang;
• terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.

Kepribadian proaktif

Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.



SEMOGA BERMANFAAT!


Monday, 14 March 2016

Tips Menguasai Materi Public Speaking





Bagi sedikit orang, berbicara di depan publik adalah hal yang biasa. Tapi, untuk sebagian besar dari kita, yang ada malah sebaliknya. Ketika berdiri dan menyampaikan pendapat di depan banyak orang, yang boleh jadi lebih berpengetahuan, lebih berpengalaman, atau lebih berpengaruh dari kita, justru adalah penderitaan.

Tapi, pernahkah Anda jumpai seseorang yang mampu mendapatkan derajat tinggi dan mempertahankannya, tanpa keahlian berbicara secara efektif di depan publik?

Hari ini, public speaking alias keahlian berbicara di publik, berfungsi seperti elevator naik pemasti keberhasilan harapan hidup Anda. Karena, public speaking adalah senjata percepatan karier. Dari dua pribadi, yang sebanding dalam memiliki keahlian operasional, manajemen, dan kepemimpinan. Kepiawaian berbicara di depan publik, akan menjadi roket pelesat karir salah satunya.

Karena, public speaking adalah sebuah karir itu sendiri. Perhatikan, betapa perusahaan/organisasi sangat membutuhkan keberadaan seseorang dengan keterampilan berbicara di publik. Yang berguna sebagai jembatan pelayanan antara organisasi dengan pasar yang saling menghargai. Maka, mudah Anda bayangkan seperti apa dampak baiknya bagi kehidupan pribadi tersebut. Andakah orangnya?

Karena, public speaking ialah keterampilan hidup yang sangat menguntungkan si pemilik. Bagi siapa pun Anda, dalam posisi apa pun di sebuah organisasi, bahkan bagi seorang pemula sekalipun.
Tidakkah Anda pernah berimajinasi betapa beruntungnya Anda, ketika menjadi pembicara publik yang dihormati dan dihargai tinggi? Saya sarankan, Anda dapat segera gunakan panduan praktis 3 langkah di bawah ini, untuk membangun karir dan keahlian sebagai pembicara publik :

1. Self Mastery

Saya tahu, setiap dari kita memiliki cara masing-masing untuk grogi, takut, atau pun khawatir. Termasuk, saat menjelang, sedang, atau seusai berbicara di publik.

Kenalilah tanda-tanda itu, mengertilah alasan di balik itu semua. Dan, jadikanlah pengalaman pribadi itu sebagai pintu keluar untuk mendesain satu paket pribadi yang baru. Gunakan pendekatan tranformatif-dan-utuh untuk selesaikan bagian ini. 

Jadinya, Anda tidak membuang apa pun fenomena dan perasaan negatif itu. Sebut saja: cemas, grogi, takut lupa, khawatir tanpa alasan, keringat dingin, pucat, tiba-tiba kedinginan, (atau, mungkin Anda bisa sebutkan yang lainnya). Tapi, Anda malah bersahabat dengan mereka. Kok bisa, bersahabat? Benar, saat Anda lebih terlatih menguasai berbagai warna perasaan, Anda pun lebih mahir melukiskannya dalam bentuk pelangi percakapan yang lebih semarak.

Seperti syair lagu yang mungkin masih Anda ingat, “Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.”

Ringankan beban perjalanan hidup Anda di masa depan. Dengan mengubah pengalaman Anda di masa lalu, sebagai modal berharga dan cermin kebijaksanaan dalam melangkah. Kita bisa lebih menikmati hidup, saat menguasai pikiran-dan-perasaan pribadi. Dan, persis seperti itulah yang ditampilkan secara mantap oleh seorang pembicara seminar yang terlatih.

2. Art of Communication

Seni berkomunikasi! Mengapa disebut demikian. Anda tahu, komunikasi tidak hanya tentang keakraban hubungan. Tapi juga, pesan yang disampaikan, cara sebuah gagasan disajikan, dan HASIL yang secara tepat Anda inginkan.

Begitu Anda sadari, saat ini kita berada di tengah perang besar, bernama perebutan perhatian. Maka, sudahkah Anda lebih mampu menggaet dan mempertahankan perhatian dari teman bicara Anda, sejak menit pertama? Sudahkah Anda terlepas dari jeratan “kutukan pengetahuan”? Sudahkah Anda lihai menggelindingkan satu gagasan ke gagasan lainnya, sehingga transisi perpindahannya terasa sangat mulus dan lembut?

3. Art of Presentation

Pernahkah Anda perhatikan, dari banyak iklan yang memborbardir pikiran, hanya sedikit sekali yang mampu melekat dalam benak kita. Jika diibaratkan seperti iklan, apakah pidato, seminar, presentasi yang kita sajikan lebih mudah dilupakan, atau laksana perangko yang sangat melekat seperti yang kita inginkan?

Setelah penguasaan diri dan komunikasi antar pribadi yang efektif. Saatnya, kita menyuguhkan gagasan dengan strategi yang mampu melekatkannya ke benak pendengar. Sebagai pembicara publik, kita ingin terjadi kesesuaian antara identitas pribadi, pesan dan harapan yang kita miliki, dengan model pikiran-dan-perasaan audience.

Keselarasan itu mutlak membutuhkan jalan bebas hambatan, berupa presentasi yang pas! Itulah kenapa, cepat atau lambat Anda akan mengerti bahwa presentasi di tangan sang ahli ialah sebuah seni. Penggunaan strategi, kiat-kiat praktis, dan humor yang tepat terjadi sempurna, layaknya racikan aneka bumbu dan bahan di tangan seorang chef yang andal.

Pembicara publik yang andal, terlatih memahat pesan terpentingnya. Pembicara publik yang andal, terampil menampilkan bingkai dan isi pidatonya. Pembicara publik yang andal, secara halus terbiasa mampu membekaskan perubahan positif bagi pendengarnya.

Itu semua mudah didapat, dalam pelatihan yang tepat! Anda pun dapat menikmatinya. Jika belum dapat, berlatih bersama adalah jawabannya.

Tapi, taksekedar berlatih apalagi berlatih sekedarnya. Berlatihlah dalam pengkondisian lingkungan yang tepat, demi akselerasi perbaikan sikap dan keahlian Anda. Berlatihlah bersama sobat belajar yang memberdayakan. Berlatihlah yang benar, setelah itu, berlatih secara benar.

Seperti tiada manfaat melatih gajah memanjat. Jadi jika Anda lebih sukai dan mampu bercerita, akan lebih tepat gunakannya sebagai modal melatih keahlian Anda berbicara di publik. Daripada melatih Anda, untuk harus terampil menggunakan gaya bercakap-cakap model tanya-jawab.

Wah, sekarang sepertinya Anda lebih memahami esensi dari modeling. Amati, tiru, modifikasi. Amati dengan tulus. Tirulah sebaik mungkin. Dan tirulah dengan lebih baik, modifikasi.

Sampai di sini, saya sudah meyakinkan Anda betapa penting menguasai keahlian berbicara di publik. Anda juga telah baca 3 strategi dasar menguasai keahlian berbicara di publik. Dengan sungguh-sungguh, saya berharap dapat menjadi  berlatih Anda, menguasai keahlian berbicara di publik.




SEMOGA BERMANFAAT!

Khasiat Hypnoselling





Menjual tidak hanya terbatas pada proses menawarkan sebuah produk atau jasa tertentu saja, melainkan termasuk juga proses ketika kita mengutarakan ide ide, harapan dan keinginan, sehingga orang lain mau menerimanya dan dengan sukarela, bersedia melakukan/mengabulkan apa yang yang kita inginkan dari orang tersebut.

Hypnoselling adalah seni komunikasi pikiran bawah sadar untuk menarik calon pembeli secara emosional dan mendorong mereka melakukan pembelian produk atas jasa yang ditawarkan.

Hypnoselling menggabungkan ilmu hipnosis dan ilmu penjualan, sehingga pemanfaatan teori-teori hipnotisme untuk melakukan penjualan akan sangat efektif digunakan.

Hypnoselling ini akan membahas salah satu aspek dari sebuah proses selling yang kompleks, yaitu dari aspek komunikasi bawah sadar dan persuasif, kekuatan pikiran(Mind Power) yang merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah proses selling.

Pendekatan yang digunakan dalam workshop ini adalah metode Hypnosis Percakapan yang efektif untuk melakukan pendekatan, mengarahkan dan menanamkan sugesti terselubung ke bawah sadar prospek sehingga memunculkan keinginan membeli dalam diri prospek.


1. Menghipnotis Sales untuk Self Improvement

2. Menghipnotis orang lain (Customer) agar lebih percaya dengan si penjual (Sales).

Pelatihan HypnoSelling ini tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kemampuan menjual dengan lebih maksimal serta meningkatkan kinerja karyawan  dengan menggunakan pendekatan hypnosis dan teknik komunikasi efektif.

Salah satu keunggulan lain dari Pelatihan HypnoSelling Jakarta ini adalah mengungkap rahasia dari Kekuatan Pikiran (Mind Power), dimana peserta dapat memaksimalkan kekuatan pikiran, Mindset sekaligus mengubah prilaku dan kebiasaan dari cara mereka berpikir.

Bukan cuma mengubah perilaku dan kebiasaan saja, dengan memahami mekanisme pikiran dan kekuatannya peserta bisa meningkat kualitas hidup, percaya diri, target pribadi dan perusahaan serta  mengetahui dengan jelas potensi besar dalam diri mereka.


• Komunikasi yang sangat efektif dan persuasif.

• Menghilangkan mental block.

• Memanfaatkan Potensi Bawah Sadar

• Memanfaatkan kekuatan pikiran (Mind Power)

• Mengubah mindset negatif menjadi positif

• Meningkatkan kualitas individu.

• Memiliki Visi yang jelas dalam bekerja.

• Breakthrough (terobosan) dalam hidup untuk mewujudkan impian.

• Goal Setting yang tepat dalam meraih target maksimal.

• Mampu mempengaruhi klien secara “unconsciously” dengan menggunakan komunikasi efektif dalam hypnosis.

• Telemarketing yang efektif dengan menggunakan bahasa hypnosis.

• Peserta dibekali pengalaman “Self Hypnosis” untuk meningkatkan Personal Power (citra diri kharismatik dan persuasif ).

• Meningkatkan kepercayaan diri dalam presentasi bisnis dan public speaking

• Dll



SEMOGA BERMANFAAT!



Friday, 11 March 2016

Pengertian Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas dan Kerja Keras Dalam Dunia Kerja




Apa itu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas? Kali ini min akan berbagi info tentang definisi kerja-kerja tersebut. Dalam dunia kerja ada dikenal istilah yang disebut kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas dan jika jenis kerja-kerja tersebut digabungkan menjadi satu, maka akan mencapai keberhasilan. Sebab, tanpa kerja keras, kerja cerdas tak akan berhasil, begitupun bila tak ada keikhlasan dalam bekerja sama saja dengan sia-sia dan jika kerja tidak tuntas, mana bisa berhasil??

Jadi, jika Anda ingin sukses, maka bekerjalah dengan penuh semangat, gunakan akal dan ilmu dalam bekerja dan bekerja sampai tuntas serta penuh keikhlasan, dengan begitu seberat apapun pekerjaan Anda, pasti akan terasa ringan serta berhasil baik dan maksimal.

Lalu Apakah yang Dimaksud dengan Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas? simak uraiannya berikut ini :

Yang dimaksud dengan Kerja Keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan, hingga tak punya waktu dan energi lagi untuk melakukan kegiatan yang lain. Dan biasanya kerja keras ini hanya mengandalkan otot.

Kerja Cerdas adalah kerja yang tidak hanya mengandalkan otot, namun juga menggunakan otak, bisa berpikir kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang efektif, sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang lainnya. Dan biasanya kerja cerdas ini dimiliki oleh kaum intelektual atau ilmuwan. Jadi, bekerja cerdas adalah pandai melihat peluang, memperhitungkan risiko dan mampu mencari solusi dalam penyelesaiannya.

Kerja Ikhlas adalah bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika tidak berhasil, maka kita tidak akan kecewa, karena semuanya sudah diatur oleh yang Kuasa, kita tinggal berusaha dan berdo'a. Jadi, jika kita bekerja dengan ikhlas, maka kerja kita bernilai ibadah dan ada ganjaran pahala buat kita.

Kerja Tuntas adalah bekerja dengan semangat, sampai selesai dan tidak setengah-setengah. Seberapa pun banyaknya pekerjaan kita, harus kita selesaikan sampai akhir (finis), sehingga semua pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses.

Itulah pembahasan tentang Apa itu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas, semoga bermanfaat!!!!


Thursday, 10 March 2016

Ada 25 Orang Yang Akan Kamu Temui dalam Perjalananmu Menuju Sukses




Jalan menuju sukses itu tidaklah mudah. Ada seratus lebih rintangan dan orang-orang yang harus kamu hadapi. Dalam perjalanan ini, kamuharus mempersiapkan diri untuk menaiki rollercoaster di depan mata, salahsatunya dengan bertemu 25 orang ini :

1. Orang yang akan terluka dan kecewa dengan pilihan hidupmu
 
Mungkin mereka orang yang hanya mengenalmu dari jauh, atau bahkan orang terdekat dalam kehidupanmu. Tapi bukan berarti kamu harus berhenti mengejar impianmu. Mereka akan mengerti kok, suatu saat nanti.

2. Orang yang akan memperlakukanmu seperti sampah
 
Jangan biarkan mereka membuatmu merasa tidak layak untuk mencapai impianmu! Not even once! Jadikan pecut dan terus berjalan ke depan.

3. Orang yang tidak akan menghargaimu ketika kamu sedang berjuang, tetapi kembali ketika kamu mulai berhasil
 
Waspadalah terhadap orang tipe ini. Mereka akan berpaling darimu segera setelah kamu mencapai titik terendah, namun kembali padamu secepat semut menemukan gula saat kamu akan mencapai titik tertinggimu.

4. Orang yang akan mencegahmu mencapai mimpi hanya karena mereka tidak bisa melakukannya
 
Jangan dengarkan, terus berlari ke depan. Kamu memiliki jalan yang panjang untuk dilalui.

5. Orang yang hanya akan mendukungmu jika kamu berhasil melampaui mereka
 
Apresiasi seperti itu tidak nyata. Jangan tertipu begitu mudah. Pendukung sejatimu akan selalu memberikan support di tahap apapun dalam perjalananmu.

6. Orang yang akan menghargai dan mendorong di setiap langkahmu dan benar-benar berharap kamu sukses
 
Berterima kasihlah pada mereka mumpung mereka masih berada di sisimu. Mereka adalah orang-orang paling tulus yang kamu temui.

7. Orang yang akan mempermainkan egomu melalui sanjungan dan puji-pujian
 
Ingat, biarkan kakimu tetap menjejak ke tanah, tetap membumi. Belum tentu mereka tulus mengungkapkan hal itu.

8. Orang yang selalu mencoba untuk memaksakan cara mereka
 
Jangan setuju hanya karena kamu harus mengikuti perkataannya. Jangan ragu untuk mengukir jalanmu sendiri. Lakukanlah hal-hal dengan caramu sendiri, cara yang kamu rasa nyaman. Jangan pernah kehilangan bakat alamimu hanya karena ada orang lain yang menyuruhmu.

9. Seorang mentor yang akan memandumu
 
Dia mungkin berada bersamamu untuk waktu yang singkat, tapi ajarannya akan membantumu berlayar melalui segala bentuk ombak dalam hidup. Hargailah dia, karena belum tentu kamu akan menemukan mentor sehebat dirinya dalam hidup. Dia bak cahaya penuntun yang akan memainkan peran penting dalam perjalanan hidupmu.

10. Orang yang mengubah seluruh filosofimu tentang kehidupan dengan hanya satu nasihat

Mungkin awalnya, pikiranmu menjadi lebih terbuka, namun dengan kebingungan serta berdiri tanpa tujuan tiba-tiba. Dan, hal itu mungkin mengantarkanmu ke jalan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.

11. Orang yang benar-benar akan mengajarkanmu tentang nilai kesuksesan
 
Akan menjadi pelajaran yang tidak pernah kamu lupakan seumur hidup.

12. Orang yang akan menakut-nakutimu dengan pesimisme mereka sampai kamu menyerah

Eits, jangan resah karena pesimisme yang mereka tanamkan. Selama kamu berpikir kamu bisa melakukannya, kamu pasti bisa.

13. Orang yang tidak akan pernah mengerti gairahmu dalam hidup

Jangan buang waktumu untuk menjelaskan diri padanya terlalu banyak. Kamu tidak perlu persetujuan orang lain terkait impianmu selain diri sendiri.

14. Orang yang akan terus bersaing denganmu
 
Jangan membenci mereka. Mereka adalah orang yang akan menginspirasimu untuk berusaha lebih baik lagi setiap harinya.

15. Orang yang tidak akan menyetujui ambisi tinggimu
 
Tidak apa-apa. Mengikuti kata hati dan mencapai impianmu sendiri itu tidaklah egois.

16. Orang yang akan merendahkanmu karena mereka tidak sebaik atau semampu dirimu
 
Satu pelajaran penting yang akan mereka ajarkan padamu ialah bahwa kamu harus bisa bekerja dengan orang lain.

17. Orang yang lebih baik daripadamu
 
Ya, akan ada banyak. Banyak sekali. Yang bisa kamu lakukan adalah bekerja keras. Kamu akan mendapatkan yang lebih dan suatu saat berada di depan mereka.

18. Orang yang akan mencoba untuk mengeksploitasi bakatmu untuk keuntungan mereka sendiri
 
Jangan terperangkap dalam keuntungan jangka pendek semudah itu. Jangan perdagangkan impianmu untuk apa pun di dunia ini.

19. Orang yang akan membuatmu ingin puas dengan "hasil biasa"
 
Jika kamu ingin menciptakan sesuatu lebih dari "biasa", kamu pasti bisa. Sesuatu yang besar membutuhkan pemikiran besar.

20. Orang yang mendorongmu untuk mencapai impian yang lebih tinggi
 
Jaga mereka. Mereka motivasi terbaik yang akan kamu temukan.

21. Bos yang mengerikan
 
Tapi anehnya, mereka justru orang-orang yang akan meberikan pelajaran maksimal selama kamu mengayuh di dunia kerja. Paling tidak, mereka mengajarkan bahwa kamu tidak akan menjadi orang seperti mereka.

22.Orang yang akan meninggalkanmu di saat terpenting dalam hidup
 
Mungkin sulit pada awalnya untuk mengatasi perasaan sedih itu, tapi itulah momen di mana kamu menyadari kekuatan yang kamu miliki dan menjadi orang yang lebih kuat setelahnya.

23. Seorang teman terbaik yang akan selalu berdiri di sampingmu
 
Dia belum tentu dapat membantumu dalam karir dengan cara apapun. Tapi dia akan menjadi pilar yang kuat untuk mendukungmu di saat terberat. Jagalah dia. Tidak banyak orang seperti dia.

24. Orang yang punya keadaan lebih sulit darimu, namun masih tetap berhasil
 
Bukti nyata. Kalau mereka bisa melakukannya, kamu juga pasti bisa.

25. Dirimu sendiri
 
Hari di mana kamu berhasil menemukan dirimu sendiri, itu adalah hari di mana kamu berhasil dalam hidup.

Ya, mereka akan siap menyapamu di perjalanan ini. Ada yang baik dan ada yang buruk. Namun, semuanya memberikan pelajaran yang sangat penting dalam hidup.


SEMOGA BERMANFAAT!

Wednesday, 9 March 2016

Macam - macam Tipe Sukses




Ingatkah kita, saat kita masih kecil, saat kita mendapat pertanyaan, “Apa cita-citamu?” Dengan spontan kita menjawab, dokter, pilot, guru dan profesi lainnya, yang saat itu kita ketaui. Tapi dari semua itu, intinya kita bercita-cita menjadi sukses. Namun, sukses yang seperti apa?

Banyak orang mengatakan bahwa sukses itu kaya, bisa menyenangkan orang di sekitar kita, punya gelar yang tinggi dsb, dan mungkin bersifat subjektif. Kata sukses yang diimpikan banyak orang ini memiliki beragam tipe, apa saja?


1. Sukses Material

Pertama dan paling diminati semua orang ialah sukses secara finansial. Punya rumah, apartemen, mobil adalah mimpi semua orang dengan dalih untuk memfasilitasi keluarga. Namun, banyak kali kita temukan, seseorang berlaku tak mulia untuk mewujudkannya. Berlaku tak jujur, korupsi, menjatuhkan nama baik orang lain dan semacamnya. Hal ini justru memberi pencitraan yang buruk bagi nama baik keluarga.

2. Sukses Fisikal

Urutan kedua yang juga banyak diminati, terutama kaum Adam, dengan pemikiran untuk memikat lawan jenis. Bermula dari para publik figur yang bertubuh sangat atletis, dan semakin banyaknya fitness center, membuat banyak orang tertarik dan tak hanya untuk menarik perhatian lawan jenis saja, namun untuk membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, tak terkecuali kaum Hawa pun mencobanya.

3. Sukses Intelektual

S1, S2, bahkan S3 bagi sebagaian pihak merupakan prestasi yang luar biasa. Belajar sepanjang hidup kita itu baik, namun jangan lupa untuk membagikannya ke sesama.

4. Sukses Emosional

Membahagiakan orang di sekitar kita, membuat orang tua bangga. Berbeda dari tipe pertama, sukses ke 4 ini, cenderung berlaku mulia dan santun.

5. Sukses Spiritual

Last but not least, sukses spiritual atau secara kerohanian. Hal ini, dianggap remeh oleh banyak orang, namun sesungguhnya sukses tipe inilah yang bisa dianggap sukses paling kaya. Karena semakin kita mengenal Pribadi Yang Paling Mulia, kita pasti lebih mengerti akan kehidupan secara benar. Mungkin kita bisa kaya, memiliki tubuh atletis, jenius dan mampu membahagiakan orang lain akan sia-sia jika tanpa Tuhan.

Itulah 5 macam kesuksesan. Tipe manakah yang sudah terwujud dalam hidup Anda? Dan tipe manakah yang ingin Anda wujudkan?


SEMOGA BERMANFAAT!